Bukan Amalan Dibulan Sya’ban
Oleh : Ustad Maulana La Eda, Lc. Hafizhahullah
(Mahasiswa S2 Jurusan Ilmu Hadis, Universitas Islam Madinah)
Bentuk amalan Sebagian Umat Islam Yang Tidak Dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam Dalam Bulan Sya’ban.
1. Peringatan malam nishfu sya’ban. Amalan ini tidak memiliki dalil shahih dari amalan Rasul ataupun para sahabat, bahkan ia adalah suatu amalan baru yang bid’ah.
2. Menghidupkan malam nishfu sya’ban untuk banyak beribadah dan shalat, serta berpuasa disiang harinya. Pengkhususan ini dilandasi oleh hadis-hadis dhoif dan munkar tentang keutamaan malam nishfu sya’ban, diantaranya hadis : “Allah memandang semua makhluk-Nya pada malam nishfu sya’ban, lalu Dia mengampuni mereka semua kecuali orang musyrik atau yang saling bertengkar”.
Hadits ini diriwayatkan dari beberapa sahabat dan semuanya adalah hadis dhoif jiddan/lemah sekali dan munkar yang sama sekali tidak bisa dijadikan dalil.
Juga hadis lainnya yang lemah sekali, bahkan palsu : “Jika pada malam nishfu sya’ban, maka shalatlah pada malam harinya, dan berpuasalah pada siang harinya, karena pada hari itu Allah turun kelangit dunia ketika matahari terbenam, lalu berfirman : adakah orang yang memohon ampunan niscaya Aku mengampuninya…sampai terbitnya fajar”.
Abu Syamah Asy-Syafi’i dalam kitabnya Al-Ba’its (33) menukil dari Ibnu Dihyah bahwa ia berkata : “Para ulama hadis menyatakan : Tidak terdapat satupun hadis shahih yang menyebutkan keutamaan malam nishfu sya’ban”.
Perlu diketahui bahwa seorang muslim tetap disunnahkan menghidupkan malam nishfu sya’ban sebagaimana malam-malam lainnya karena setiap akhir malam Allah ta’ala turun kelangit dunia, juga disunnahkan berpuasa pada siang harinya karena bertepatan dengan tanggal 15, salah satu ayyamul-bidh yang disunnahkan puasa, namun dengan tidak diiringi keyakinan untuk menghidupkan atau meraih fadhilah nishfu sya’ban secara khusus sebab semua dalilnya lemah sekali dan munkar.
3. Memperbanyak dan mengkhususkan ziarah kubur dibulan sya’ban. Ziarah kubur merupakan sunnah, namun jika dikhususkan dibulan sya’ban dan menjelang ramadhan, maka ini adalah perkara yang tidak sesuai dengan sunnah, bahkan lebih dekat dengan bid’ah sebab tidak ada satu dalil shahihpun yang menerangkannya. Dalam hadis : ” Barangsiapa yang beramal dengan sebuah amalan yang bukan dari ajaran kami maka amalan itu akan tertolak.” (Muttafaqun ‘alaih)
4. Shalat Alfiyah (Didalamnya membaca surat Al-Ikhlash 1000 x); yaitu shalat dengan 100 rakaat, setiap rakaat membaca surat Al-Ikhlash 10 x. Shalat ini diriwayatkan dalam hadis palsu sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnul-Jauzi dalam kitabnya “Al-Maudhu’at/Hadis-hadis palsu”.
5. Mengadakan berbagai macam ritual adat yang lebih menjurus pada khurafat dan keyakinan syirik, seperti acara mandi bersama, atau sendiri-sendiri menjelang ramadhan agar dapat menggugurkan dosa-dosa atau mendatangkan keberkahan. Demikian pula ritual kenduri dan acara makan bersama yang biasanya diawali dengan membaca Al-Fatihah, shalawatan, yasinan, atau tahlilan, lalu menghadiahkan pahalanya kepada arwah keluarga atau kerabat yang telah meninggal. Semua amalan seperti ini tidak ada dalilnya sama sekali dari agama islam, sebab itu seorang muslim seharusnya menjauhinya sesuai dengan kesanggupannya.
Sumber :
🍀Grup WA Belajar Islam Intensif🍀
🌏 Head Admin Syahrullah Hamid
Gabung Grup BII
Ketik BII#Nama#L/P#Daerah
Kirim via WhatsApp ke:
📱 +628113940090
👍Like FP Belajar Islam Intensif
👍Follow instagram belajar.islam.intensif
🌐 www.belajarislamintensif.com
Baca Juga >>