Fakta Makan Dan Minum Nabi
Dalam buku (kitab) Zad Al- Ma’had jilid 4, disebutkan fakta makan dan minum Rasulullah:
- Tidak membatasi makanan pada satu jenis saja
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tidak membatasi diri pada satu macam makanan sehingga sehingga tidak memakan selainnya, ini artinya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menyantap berbagai varian makanan secara berimbang, ilmu kesehatan modern mengakui kebenaran perbuatan Nabi Shallallahu alihi wa sallam ini. Makan yang dibatasi pada satu atau jenis makanan tertentu tidak baik dari sisi keseimbangan tubuh, akibatnya tubuh kehilangan keseimbangannya yang berujung kepada rusaknya kesehatan. Nabi Shallallahu salam makan daging, buah-buahan, roti kurma dll. Beliau makan yang ada dan lumrah disantap oleh kaumnya. Jika salah satu makanan memerlukan penyeimbang ( balancing ) , maka beliau akan makan penyeimbang nya ( balancer) seperti panasnya kurma beliau seimbangkan dengan semangka, jika tidak ada penyeimbang nya maka beliau makan secukupnya tanpa berlebih-lebihan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif.
- Nabi menyukai bagian tertentu dari daging
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menyukai daging dan yang paling beliau sukai adalah sampil(pahanya). Dalam shahihain dari hadits Abu Hurairah berkata: “kami bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam sebuah jamuan, beliau disuguhi sampil, dan bagian itu memang amat disukai oleh Beliau, dan beliau menggigitnya….” kita melihat bahwa sampil termasuk bagian yang rendah lemak nya, ringan bagi perut sehingga ia mudah dicerna disamping memberi kekuatan bagi tubuh, ini merupakan salah satu ciri makanan yang baik, makan makanan dengan ciri ini lebih baik dan lebih menjaga kesehatan daripada makan selainnya dalam porsi besar.
- Nabi menyukai madu
karena kesukaan beliau kepada madu sampai terjadi masalah diantara sebagian istri beliau karena beliau sedang menikmati madu di rumah salah seorang istrinya. manfaat madu bagi kesehatan bahkan penyembuhan tidak diragukan sejak dulu sampai sekarang, diakui oleh seluruh kalangan, direkomendasikan oleh ilmu kesehatan. Ini tidak mengherankan karena ayat Al-Quran berkata: “dari perut lebah itu keluar minuman ( madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia (An Nahl [16] 69)
Dalam shohih Bukhori dari Said bin jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :“kesembuhan ada pada tiga : minum madu, …dst”
- Beliau makan kurma
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam makan kurma bahkan menyukainya, Aisyah salah seorang istri Beliau pernah bercerita bahwa selama 2 bulan tidak ada api yang menyala di rumahnya (maksudnya tidak memasak). Hidup selama itu hanya dengan Aswadan, kurma dan air. Dalam momen tertentu beliau menganjurkan umatnya makan kurma, seperti pada saat berbuka puasa. Dalam Al-Quran kurma sering disinggung, bahkan ketika Maryam Ibu Isa Alaihissalam hendak melahirkan dan dia mendapatkan kesengsaraan seperti disebutkan dalm Al Quran, Allah pun menyediakan kurma sebagai makanan.
- Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam makan secukupnya
Beliau makan tidak sampai pada tingkat berlebihan atau kekenyangan, karena makan yang mencapai tingkat kekenyangan, lebih-lebih jika merupakan kebiasaan, tidak baik bagi tubuh dan bisa memicu penyakit yang bermacam-macam. Dari sini maka beliau menyarankan manusia agar makan seperti dalam Sabda beliau, : “ Manusia tidak mengisi bejana (wadah ) yang lebih buruk daripada perut, cukup bani adam beberapa suapan yang menegakkan tulang sulbi nya, jika memang harus melakukan maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafas nya” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah , sanadnya Shahih menurut muhaqqiq zad Al ma’ad).
Zad Al- Ma’had karya Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah Rahimahullah, [Lihat “Mengapa Nabi Nggak Gampang Sakit hal-55” Oleh Asadullah Al-Faruq]
>> Lihat : keutamaan Silaturrahim <<
Related Posts
About the Author: Marzuki Admin
« Minuman Keras Bukan Obat Berislam Yang Sebenarnya : Istiqomah »