Keutamaan Makan Sahur
Oleh : Ustadz Maulana La Eda, Lc
Amalan-amalan sunnah yang sangat dianjurkan atas seorang muslim ketika berpuasa sangatlah banyak, diantaranya adalah amalan-amalan umum yang
dianjurkan dihari berpuasa ataupun dihari-hari lainnya seperti : banyak membaca Al Quran, berdzikir, memperbanyak ibadah shalat, doa dan ibadah-ibadah lainnya.
Diantara amalan khusus yang dilakukan ketika puasa (dan inilah inti pembahasan dalam bab ini) dan merupakan perkara sunnah yang harus dilakukan orang yang berpuasa adalah; makan sahur, sebagaimana dalam hadis :
تسحروا فإن في السحور بركة
Artinya : “Bersahurlah karena dalam makanan sahur tersebut terdapat berkah”. (HR Bukhari : 1923 dan Muslim : 1095).
Berkah sahur ini terdiri dari ; berkah hissiyah / secara nyata yaitu dapat memberikan kekuatan dan mempertahankan diri dari rasa lapar dan haus ketika siang harinya , dan berkah maknawi yaitu adanya pahala dan rahmat yang dicurahkan atas orang yang melakukannya karena telah mewujudkan perintah dan salah satu sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebab adanya berkah ini, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menganjurkannya ;
السحور أكله بركة فل تدعوه ولو أن يجرع أحدكم جرعة ماء
Artinya : “Makanan sahur adalah suatu berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun dengan meneguk satu teguk air”. (HR Ahmad)
Sahur juga merupakan pembeda antara Umat islam dengan kaum ahli kitab , dalam Sunan Abu Daud (no.2343), Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda ;
إن فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحور
Artinya : “Sesungguhnya pembeda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur”.
Adapun adab-adab sahur adalah ;
(1) Mengakhirkan sahur hingga dekat waktu fajar.
Dari Anas bahwa Zaid bin Tsabit radhiyallahu’anhuma berkata :
تل ل س لل ح ر رنلا ل م ل ع النلل ه ب هل ي ل صلللى الللل ن ه ل عللير ه ل و ل سللل ل م ثن ل مل ل قا ل م ه إللى ال لل صللا ه ة . ن قلر ن ت : كل ر م كلا ل ن بلير ل ن الرأل ل ذا ه ن ل وال لل س ن حو ه ر ؟ ل قا ل ل: ل ق ر د ن ر
ل خ ر م ه سي ل ن آيل د ة .
Artinya: “Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu’alahi wasallam ,lalu
beliau berdiri melakukan shalat (subuh)”, lalu saya (Anas bin Malik radhiyallahu’anhu) bertanya kepadanya : “Berapa jeda waktu antara keduanya 49(antara makan sahur dengan azan) ?”, Zaid menjawab : “Selama membaca 50 ayat”
(HR Bukhari : 575 dan Muslim : 1097 dengan lafadz Muslim).
(2.) Makan sahur dengan kurma atau kurma bersama makanan lain.
Dibolehkan bagi orang yang makan sahur untuk tetap makan dan minum sampai
tiba waktu fajar, walaupun ia berniat puasa dan makan sahur jauh sebelum waktu fajar.
Barangsiapa yang tidak sahur maka ia tidaklah berdosa karena sahur hukumnya
sunat , namun ia telah meninggalkan sunnah dan kehilangan berkah yang ada didalamnya. Adapun niat puasa tempatnya didalam hati, bukan dilafazkan oleh lisan karena niat merupakan amalan hati, bukan amalan lisan.
(3.)Memberikan makanan sahur kepada orang yang membutuhkan
karena ini merupakan amalan yang mulia, selain mendapatkan pahala memberikan makanan, juga didalamnya terdapat keutamaan yaitu keberkahan makanan sahur yang secara khusus disebutkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Amalan ini telah dilakukan oleh para salaf (sahabat) rahimahumullah.
[Lihat Makan sahur dan adab-adabnya dalam buku tuntunan Ramadhan Oleh Ustad Maulana La Eda]
Baca Juga : Perkara Makruh Dalam Puasa
Hukum Berhubungan Intim Di Bulan Ramadhan