Manusia Sebagai Makhluk Lemah

Jan 9 • Ibadah • 11232 Views • No Comments on Manusia Sebagai Makhluk Lemah

Manusia adalah makhluk yang lemah, bahkan, sangat lemah. Sebagaimana Allah menyatakanhal itu dalam Al-Qur’an,

يُرِيدُ اللّهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ وَخُلِقَ الإِنسَانُ ضَعِيفاً ﴿٢٨﴾

 “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisa: 28).

Kita bisa melihat bagaimana tidak berdayanya manusia, bagaimana lemahnya manusia,Ketika  seorang yang sebelumnya masih sehat, seorang yang masih mempunyai fisik kuat dan jasmaninya, tiba-tiba dia sakit. Dan selanjutnya iapun dibawa ke rumah sakit. Berlalu hari, berlalu waktu. Kita menemukan orang yang tadinya sehat, kuat, gemuk tersebut terbaring diatas tempat tidur. Dalam keadaan lemah, sedikit demi sedikit dia menjadi pun menjadi kurus. Bahkan dia tidak bisa mengangkat tangannya. Hingga berlalu waktu dia tidak bisa lagi menyuap dan mengangkat suapan sendok ke mulutnya. Bahkan, dia harus dibantu supaya bisa minum. Dan kita melihat bagaimana manusia meredam nyawa? Bagaimana Allah memeperlihatkan betapa manusia itu lemah? Kalau kita tidak katakan hina! Ketika betis bertaut dengan betis, ketika nafas tersengal, nyawa pun akhirnya di kerongkongan.

Seorang yang pernah kuat, seorang yang pernah jaya, seorang yang pernah di hormati karena kekuatannya, tiba-tiba disuatu waktu orang-orang berkerumun menyaksikan dan melihat betapa hinanya orang itu. Betapa lemahnya orang itu, tidak berdaya, tidak punya kekuatan, Saat dia mengakhiri hidupnya nyawanya pun tersengal, siap dicabut oleh malakul maut (malaikat yang tidak menolak, yang tidak durhaka kepada perintah Allah).

Jika manusia itu butuh. Maka, kata butuh itu merupakan kata kunci untuk menunjukkan betapa manusia itu lemah. Manusia butuh istirahat, manusia butuh makan, manusia butuh tidur, ketiaka Kebutuhan manusia  terpenuhi maka dia pun menjadi kuat. Kita katakan dia hidup kembali, dan ketika kebutuhan itu tidak terpenuhi, Ia tidak dapatkan untuk setiap waktu, sekian lama, maka dia pun menjadi lemah lalu dia sakit. Bahkan, mungkin dia meninggal.

Ada kekuatan magic yang pernah kuat diatas dunia ini, di atas bumi ini. Hal itu diceritakan didalam Al-Qur’an. Dulu di zaman mereka, di waktu mereka dengan kekuatannya, dia miliki kekuatan dari segala lini dan bentuk ada pada dirinya. Tetapi itu tinggal sejarah, tinggal nama, tidak ada lagi sejarah itu!

Kalau kita hidup dizaman itu seperti yang diceritakan dalam Al Qur’an kepada kita. Bagaimana magik itu? Bagaimana ummat itu? Bagaimana orang-orang dulu itu? Yang menyombongkan diri, yang menunjukkan kekuatan mereka, sombong dengan kekuatan yang ada pada mereka. ?

Allah menceritakannya agar  kita kembali sadar, untuk kita kembali ingat, hari ini ketika kita masih hidup, punya kekuatan, dan kita bisa melakukan apa yang bisa kita inginkan, akhirnya suatu saat kita pun bisa jaya seperti mereka. Hanya saja  kita ini lemah, tidak seperti kekuatan yang ada pada mereka. Mereka yang kuat itu magic itu ,  dengan segala kekuatannya Allah pun meniadakannya, dan Allah binasakan hingga hari ini. Kita hanya bisa  mengenang sejarah mereka. Maka siapa kita ini?

.

Tetapi terkadang manusia lupa akan kelemahannya, dan lupa siapa dirinya. Itulah fenoma kehidupan manusia dahulu sampai hari ini, maka benarlah firman Allah bahwa manusia melupakan siapa dirinya itu dengan segala kelemahannya, kehinaannya, ketidak berdayaannya, ketidak mampuannya adalah karena mereka lupa siapa yang menciptakan mereka. Mereka lupa dari mana mereka berasal?, Dari mana mereka datang? Mereka lupa kepada Allah I. Allah berfirman,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ أُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿١٩﴾

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasr: 19).

Allah yang menciptakan mereka, yang memberikan kepada mereka fasilitas, kesempatan, umur, nikmat, berbagai macam yang mereka olah, yang mereka dapatkan, yang mereka nikmati dalam kehidupan mereka di dunia ini.

[Lihat:Khutbah Jum’at Ustadz Ir. Muhammad Taufan Djafry, Lc.]

>> Baca Pula : Golongan Manusia Dalam Beriman <<

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

« »