silaturrahim

Membangun Silaturrahim pada Keluarga Dekat

Feb 7 • Keluarga Sakinah • 2016 Views • No Comments on Membangun Silaturrahim pada Keluarga Dekat

Oleh : Ustadz Ir. Muh. Qasim Saguni, MA.

(Dosen STIBA Makassar)

Diantara ciri orang munafik adalah merusak silaturrahim,mereka merusak perjanjian dengan Allah. Selain itu mereka membuat kerusakan dimuka bumi ini serta memutuskan hubungan silaturahim. Allah mengancam mereka dengan Neraka jahannam.

Kaum Muslimin sama Berbahagia . Mari kita renungkan persoalan silaturahim, paling utama adalah dengan kedua orangtua kita. Saya sangat sedih kalau mendengar seorang ibu sampai menangis curhat kepada orang lain “Anak saya, sudah dua lebaran tidak pernah mengunjungi saya, bahkan anaknya dilarang  ke rumah saya”. Wana’udzu millahi min zalik.

Dosa apalagi yang lebih tinggi setelah syirik Jama’ah sekalian?  jawabnya adalah durhaka kepada orang tua. Ketika seseorang memutuskan hubungan silaturahim dengan kedua orangtuanya, apalagi ibunya.  Banyak dalil-dalil yang menyebutkan, kedudukan ibu berbanding ayah itu 3:1. Suatu ketika seorang sahabat bertanya, “Kepada siapa saya harus berbakti, berbuat baik ya Rasulullah”. Nabi Shallahu’alaihi wasallam setelah menyebutkan, Ummuka  (Ibumu). Kemudian ditanya lagi, siapa lagi ya Rasulullah sesuadah itu?, jawab beliau Ummuka

Nabi Shallahu’alaihi wasallam mengucapkan Ibumu, Ibumu, dan Ibumu (tiga kali), kemudian terakhir beliau menyebutkan Abuka (Bapakmu). Karena itu Jama’ah sekalian .Pantaskah kalau orang-orang yang memutuskan hubungan silaturahim itu diancam neraka. Kata Nabi Shallahu’alaihi wasallam, dalam hadits Muttafaqun ‘alaik, Hadits Bukhari Muslim, Nabi menegaskan

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan silaturahim” al-Bukhari (no. 5984) dan Muslim (no. 2556)

orang yang tidak pernah mengunjungi, orang yang tidak pernah menziarahi keluarganya, orang yang tidak pernah berusaha mencari nasabnya.

Padahal  sekarang adalah era teknologi komunikasi sangat canggih. Sebenarnya, semua media-media itu bisa digunakan untuk menyambung kembali hubungan silaturahim.

Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang memutuskan silaturrahim, padahal  ketika dilahirkan silaturrahim telah tersambung. Didalam hadits hadits disebutkan:

“Tidak ada dosa yang lebih pantas disegerakan azabnya didunia dan disimpan-simpan azabnya nanti diakhirat kecuali dua, kata Nabi Shallalahu’alaihi wasallam yaitu kezhaliman, kezhaliman  merampas, menahan, mengurangi hak-hak orang. Dia punya hak tapi dirampas, dia punya hak tapi dikurangi, dia punya hak tapi ditahan, itu kezhaliman!

kezhaliman tidak selamanya menganiaya atau memukul orang. tetapi makna utama yang namanya zhalim adalah, Fiddul ‘adl , Haddul mu’aidul fiddul adl , ia dikatakan zhalim itu adalah lawan keadilan, dan adil. Kata Nabi Shallahu’alaihi wasallam adalah Itta’ul…., yaitu memberikan hak pada orang yang mempunyai  hak. Jadi orang yang menahan, mengurangi, tidak memberikan haknya kepada orang yang punya hak, itu lawan daripada keadilan, itulah “Addul. Inilah orang yang pantas disegerakan azabnya didunia, dan azab  yang lebih besar diakhirat kelak.

Akibat memutuskan silaturrahim berikutnya  adalah termasuk satu diantara orang yang tidak diterima amalnya. Karena setiap hari kamis, malam jum’at, amal-amal Bani Adam dilaporkan oleh malaikat ke langit.termasuk yang tidak dilaporkan oleh malaikat naik ke langit  adalah orang yang Qatimurrahim. Mereka yang memutuskan hubungan silaturahim.

Nabi Shallahu’alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ أَعْمَال الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ

Sesungguhnya amalan setiap anak Adam itu dilaporkan setiap senin dan hari Kamis”. Maka Rasulullah senang amalnya dilaporkan saat berpuasa. Begitupun hari senin, hari kelahiran beliau.

Lalu kemudian Nabi Shallahu’alaihi wasallam mengatakan “Ada orang yang ditahan amalnya tidak dilaporkan”. Yaitu orang yang memutuskan hubungan silaturahim. Dan satu diantara beberapa ancaman yang akan didapatkan orang-orang yang memutuskan silaturahim hingga pada tingkatan bermusuhan, tidak saling menyapa, enggan menjawab salam.  Yaitu sebagaimana nabi Shallahu’alaihi wasallam mengatakan Layahillu limuslimin…. Tidak halal bagi 2 orang muslim, bagi seorang muslim memusuhi saudaranya melebihi 3 malam, melebihi tiga hari”. Inilah batas minimal orang yang bermusuhan (baku bombe),

Wayukridu haza, wayukridu haza”, keduanya bertemu, tapi saling membelakangi”, Atau diliat dari jauh tapi ia telah menunjukkan sikap untuk membelakangi.

Maka kata Nabi Shallallahu’alaihi wasallam Wakhairu humayang terbaik diantara keduanya adalah yang lebih dahulu memberi salam”. karena salam itu memiliki power, kekuatan yang dahsyat, bisa mencairkan hubungan-hubungan yang beku. Bisa mencairkan hubungan-hubungan permusuhan, Barakallahu…

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, hamdan katsiran ……

Kata knci : Membangun Silaturrahim, Membangun Silaturrahim Membangun Silaturrahim

Baca Juga >>

Bahaya Memutus Silaturrahim

Menjaga Keutuhan Rumah Tangga

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

« »