Penyakit Hati : Ujub
Penyakit hati ibarat racun bagi hati. Kehadirannya tak pernah diharapkan, dan ketika penyakit itu telah menjalar serta menguasai hati seseorang, hal itu akan menghalangi seseorang untuk menerima hidayah Allah. Kebenaran akan sulit menembus hati yang sudah tertutup oleh hitamnya penyakit hati. Sebaliknya kebatilan akan mudah berlabuh dan bersemayam di dalamnya.
Satu saja dari jenis penyakit hati sudah sangat berbahaya bagi keistiqomahan iman seseorang hamba. Apalagi kalau berbagai jenis penyakit hati berkumpul menjadi kesatuan yang kuat, ia dengan mudah menghancurkan kokohnya iman seseorang. Karena penyakit hati wajib diwaspadai dan diberantas. Diantaranya adalah dengan mengenal dan mempelajari berbagai bentuk penyakit hati, sehingga ketika ia hadir di hati, kita kita akan lebih cepat tanggap untuk membuangnya jauh-jauh. Salah Satu bentuk penyakit hati adalah Ujub.
Ujub secara sederhana dapat didefinisikan sebagai sifat mengagumi diri sendiri . Ibnu Mubarak menyatakan “Ujub itu engkau melihat dirimu memiliki potensi/ sesuatu yang tidak dimiliki orang lain”
Ujub bisa mengakibatkan seseorang menjadi takabur. yaitu merasa lebih hebat daripada orang lain. Dia merasa Superior, serba paling hebat, atau terbaik, dan sebagainya. Kemudian ia enggan menerima kritik dari orang lain, bahkan marah ketika ada seseorang yang mengkritiknya, dan akhirnya iapun terjauhkan dari kebaikan kritik tersebut.
lihat Juga : Allah pun Enggan Mensucikan Hati Mereka
Ujub bisa dalam hal apa saja. Abu Bakar Jabir Al jazairi menyebut bentuk-bentuk wujud sebagai berikut:
Ujub dengan ilmu, bisa jadi seseorang dengan ilmunya dan tertipu dengan ilmu pengetahuannya yang banyak . Oleh karena itu, ia tidak berusaha menambah ilmunya, menghina orang-orang yang ilmunya lebih sedikit darinya dan meremehkan mereka.
Ujub dengan harta, bisa jadi seseorang ujub dengan hartanya yang banyak, kemudian ia menghambur-hamburkannya, sombong terhadap orang lain dan menolak kebenaran
Ujub dengan kekuatan, Bisa jadi seseorang dengan kekuatan fisik atau kekuasaannya, kemudian yang mendzolimi orang lain.
Ujub dengan kehormatan, bisa jadi seseorang Ujub dengan kehormatan, nasab, dan asal-usulnya, kemudian ia tidak berusaha mendapatkan kehidupan terhormat dan tidak mampu mendapatkan kesempurnaan.
Ujub dengan ibadah, bisa jadi seseorang ujub dengan amal perbuatan dan ketaatannya yang banyak kemudian ia mendikte Allah ta’ala.
Mengobati hati kita dari penyakit ujub adalah dengan cara senantiasa mengingat kepada Allah. Imam Syafi’i menyebutkan obat untuk ujub, yaitu dengan menayangkan dan merenungi tiga pertanyaan; yaitu keridaan Siapa yang engkau cari?
Kenikmatan apa yang kau senangi ? serta hukuman apa dan siapa yang kau takuti?
[lihat buku Mengapa Nabi Enggak Gampang Sakit? oleh Asadullah Al-Faruq hal. 135]
Related Posts
« Palestina dan Kemenangan Kaum Muslimin AL-QUDS DAN INTIFADHAH PALESTINA »