Peran Pemuda Muslim di Negeri ini
Negeri ini yang demikian indah, demikian kaya, gunung- gunungnya yang tinggi menjulang, lautnya yang menghampar luas, lembah, ngarai dan sawahnya yang membentang elok, sungguh karunia Ilahi yang teramat berharga untuk disia- siakan.
Selalu terkenang bagaimana dahulu jiwa-jiwa beriman yang demikan tegar dan teguh merebut dan mempertahankan kemerdekaan negeri ini, dengan segenap kekuatan yang dimiliki dengan harta, bahkan darah dan air mata. Demi kemerdekaan itu, entah berapa ribu di Negeri ini telah mempersembahkan para syuhadanya dalam titian masa yang hingga beratus tahun, hingga tanahnya demikian subur bagi agama Allah yang mulia ini.
Suara anak-anak yang mengeja huruf Al-Quran, suara adzan yang menggema berpadu dengan denting pedang dan lembing yang beradu bersama letusan senapan dan mitraliur, itulah sketsa sejarah Jihad di negeri ini, hingga penjajah durjana hengkang dan terusir bersama kesombongan dan kekufurannya.
Saat ini, di zaman ini, di Negeri ini, saat Negeri ini berada di persimpangan jalan, antara poros kebenaran dan poros kebatilan, antara pengusung agama Allah dan pengusung materialisme, maka saatnya anak cucu generasi beriman tampil ke depan mengambil alih kendali, menentukan arah baru negeri ini sebelum terlalu jauh menyimpang. Bukankah itu telah menjadi janji Allah Ta’ala (yang janjinya pasti terpenuhi) kepada orang-orang beriman sebagaimana dalam Al-Qur’an:
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nur : 55)
Sesungguhnya saat nilai-nilai iman dan Islam yang mengendalikan negeri ini, saat itulah kesejahteraan yang sesungguhnya, saat itulah kemakmuran yang sejati, dan itulah pembangunan yang seutuhnya pada manusianya dan pada tanah air mereka. Iman, Islam dan taqwa adalah pintu- pintu keberkahan. Firman Allah dalam Al Qur’an:
Artinya: “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi” (QS. Al A’raf : 96)
[kutipan Khutbah Idul Fitri 1439 H, Wahdah Islamiyah]
Related Posts
« Hujan dan Besarnya Kasih Sayang Allah Murabbi, Antara Kasih Dan Adab »