Pesan Menyambut Bulan Muharram 1442 H

Aug 18 • Uncategorized • 1348 Views • No Comments on Pesan Menyambut Bulan Muharram 1442 H

Oleh : Mukran H. Usman

Tidak terasa, kita telah berada pada pergantian tahun hijriyah, kemarin kita masih berada di tahun 1441 H, hari ini kita telah berada di tahun 1442 H, Maha Suci Allah yang telah memberikan kepada kita umur, kesehatan dan kekuatan, sehingga kita bisa berada pada tahun ini, dan berada pada bulan yang mulia, yakni bulan Muharram.

Bulan Muharram, yang merupakan bulan pembuka dari 12 bulan yang Allah ciptakan, merupakan bulan yang agung, bulan yang termasuk 4 dari bulan-bulan haram, atau yang diistilahkan dengan Al-Asy’hurul hurum. Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah al-Taubah ayat 36,

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ  ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ  فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ

Terjemahannya : Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.

Dan dalam hadis Nabi Sallallahu Alaihi Wassallam, beliau bersabda,

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَان

Artinya : “Sesungguhnya zaman (tahun) ini telah berputar sesuai dengan aslinya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun dua belas bulan, diantaranya empat bulan haram, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan keempat adalah Rajab yang diagungkan kabilah Mudhar yang berada diantara bulan Jumada (Al-Akhirah) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu).

Ada beberapa keutamaan bulan Muharram, yang sungguh begitu sangat penting untuk kami sampaikan pada tulisan singkat ini.

Pertama : Pada bulan Muharram, Allah Ta’ala menyelamatkan Nabi Musa, dari keburukan dan kejahatan Fir’aun. Keutamaan tersebut secara jelas disebutkan dalam hadis, dari sahabat yang mulia, Abu Hurairah radiyallahu anhu, dimana beliau mengatakan,

قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya : “Setelah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam tiba di Madinah, Beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu ‘Asyura, Beliau berkata : ” apa ini ?” Mereka menjawab : ” Ini adalah hari yang baik dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh-musuhnya sehingga Musa berpuasa pada hari itu.”
Kemudian Beliau berkata : “Saya lebih berhak atas Musa dari kalian.” Maka Beliau berpuasa dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa pada hari itu.” ( HR.Bukhari)

Kedua : Berpuasa di bulan Muharram, tepatnya pada tanggal 10 Muharram, yang diistilahkan dengan puasa A’syura, merupakan ibadah puasa yang sangat agung. Nabi Sallallahu Alaihi Wassallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya : “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).

Ketiga : Puasa pada tanggal 10 Muharram, memiliki keutamaan sebagai penghapus dosa-dosa setahun yang lalu, Nabi Sallallahu Alaihi Wassallam bersabda,

“صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ, أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ”

Artinya : “Dan berpuasa pada hari Asyura itu, aku berharap kepada Allah agar bisa menghapus (dosa-dosa) setahun sebelumnya (yakni setahun yang lalu).”

Perlu kami ingatkan juga tentang keutamaan puasa, yaitu satu sabda Rasulullah tentang keutamaan satu hari berpuasa karena Allah Ta’ala, Rasulullah bersabda,

ما مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلا بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا

Artinya : “Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Allah maka Allah akan menjadikan di antara neraka dan dirinya parit yang jaraknya sejauh bumi dan langit.”

Keempat : Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassallam sangat memberikan perhatian yang sangat besar dalam ibadah puasa pada bulan Muharram, tepatnya pada 10 Muharram,  sebagaimana hadis dari sahabat yang mulia, Ibnu Abbas radiyallahu,


مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ

Artinya : Aku tidak penah melihat Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersemangat puasa pada suatu hari yang lebih beliau utamakan atas selainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan pada satu bulan ini, yakni bulan Ramadhan. (Muttafaqun Alaihi)

Begitu sangat agungnya bulan Muharram, sehingga Allah memilih bulan ini sebagai bulan pertama dari 12 bulan yang Allah ciptakan dalam perjalanan usia manusia dan usia alam semesta ini, maka sangat tidak pantas untuk kita menyia-nyiakan bulan yang agung ini dengan tanpa beribadah kepada Allah dengan Ibadah yang telah dituntunkan oleh baginda Rasulullah, terutama ibadah puasa pada hari ke 10 bulan yang mulia ini.

Sungguh, begitu sempurna ajaran Islam yang mulia ini, ajaran yang penuh musim-musim pahala dan keagungan, ajaran yang telah Allah jadikan sebagai satu nikmat yang sungguh sangat sempurna, Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah al-Maidah ayat 3,

ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًا

Terjemahannya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

« »