Syaikh Utsaimin: Orang Awam Boleh Berdakwah

Oct 26 • Tarbiyah • 1623 Views • No Comments on Syaikh Utsaimin: Orang Awam Boleh Berdakwah

Oleh : Ustadz Abu Ukkasyah Wahyu al-Munawy

 

Syaikh Muhammad shalih Al Utsaimin rahimahullah pernah ditanya:

هل الدعوة إلى الله واجبة على كل مسلم ومسلمة أم تقتصر على العلماء وطلاب العلم فقط ؟

Apakah dakwah di jalan Allah itu wajib bagi seluruh kaum muslimin dan muslimah atau harus dilakukan oleh ulama dan para penuntut ilmu syar’i saja?

Jawaban beliau:
الحمد لله

إذا كان الإنسان على بصيرة فيما يدعو إليه فلا فرق بين أن يكون عالماً كبيراً يشار إليه أو طالب علم مجد في طلبه أو عامياً لكنه علم المسألة عليماً يقيناً .. فإن الرسول صلى الله عليه وسلم يقول : ( بلغوا عني ولو آية ) ولا يشترط في الداعية أن يبلغ مبلغاً كبيراً في العلم ، لكنه يشترط أن يكون عالماً بما يدعو إليه ، أما أن يقوم عن جهل ويدعو بناء على عاطفة عنده فإن هذا لا يجوز .

Segala puji hanya milik Allah.

Jika seseorang berada diatas kebenaran atas apa yang dia dakwahkan itu, maka tidak ada bedanya apakah harus jadi ulama besar yang selalu dimintai fatwa padanya, atau penuntut ilmu syar’i yang bersungguh-sungguh dalam mencarinya, atau orang awam yang mengetahui masalah yang dia dakwahkan dengan ilmu yang yakin.

Sebab Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah dariku walau satu ayat.”

Tidak dipersyaratkan bagi seorang da’i harus telah sampai pada derajat ahli ilmu, akan tetapi yang disyaratkan adalah dia mengetahui apa yang dia dakwahkan. Adapun jika dia berdakwah dengan kejahilan dan dibangun atas sikap perasaan sentiment, maka ini tidak boleh.

ولهذا نجد عند الإخوة الذين يدعون إلى الله وليس عندهم من العلم إلا القليل نجدهم لقوة عاطفتهم يحرمون ما لم يحرمه الله ، ويوجبون ما لم يوجبه الله على عباده ، وهذا أمر خطير جداً ، لأن تحريم ما أحل الله كتحليل ما حرم الله ، فهم مثلاً إذا أنكروا على غيرهم تحليل هذا الشيء فغيرهم ينكر عليهم تحريمه أيضاً لأن الله جعل الأمرين سواء . فقال : ( ولا تقولوا لما تصف ألسنتكم الكذب هذا حلال وهذا حرام لتفتروا على الله الكذب إن الذين يفترون على الله الكذب لا يفلحون متاع قليل ولهم عذاب أليم ) .

Oleh karena itu, kita mendapati sebagian saudara kita yang berdakwah di jalan Allah, mereka tidak memiliki ilmu kecuali sedikit. Kita mendapati mereka karena kuatnya rasa sentiment itu. Sehingga mereka mengharamkan apa yang tidak diharamkan Allah dan mewajibkan apa yang tidak diwajibkan oleh Allah atas hamba-hamba-Nya.

Ini adalah perkara yang amat berbahaya, sebab mengharamkan apa yang dihalalkan Allah, hukumnya sama dengan menghalalkan apa yang diharamkan Allah.

Misalnya, ketika mereka mengingkari perkara yang halal, dan yang lain mengingkari keharaman suatu perkara. Sebab Allah azza wajalla menjadikan dua perkara ini sama.

Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (Itu adalah) kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih.” (QS. An-Nahl: 116-117)

الشيخ محمد بن صالح بن عثيمين – رحمه الله

Mufti: Muhammad Ibn Shalih al-Utsaimin rahimahullah
Sumber: Fatawa Al-Islamiyah: 4/366 Maktabah Syamilah

——

Catatan Kami:

Saudaraku…
Berhentilah bersikap kasar pada saudara-saudaramu yang mengharapkan kebaikan untuk umat ini. Mari kita bergandengan tangan, kepada seluruh kaum muslimin.

Pelarangan dari Allah adalah tentang berbicara tanpa mengetahui kebenarannya. Apapun metodenya, selama tidak melanggar syar’i maka itu tidak mengapa.

Di zaman dahulu tidak ada yang disebut daurah, tidak ada yang disebut tabligh akbar, tidak ada yang disebut seminar, tidak ada yang disebut liqa tarbiyah. Semua hanyalah wasilah, dan tujuan kita sama. Maka saling menguatkanlah, kerja samalah dan sudahi permusuhan terhadap saudara-saudara mu.

Salam hormat dari saudaramu
Abu Ukkasyah Wahyu al-Munawy

 

Orang Awam Boleh Berdakwah Orang Awam Boleh Berdakwah Orang Awam Boleh Berdakwah

 

Baca JUga >>

Jangan Lakukan Ini ! (figh salaf dalam berdakwah)

Salafy Pergerakan (Ormas/Harakiyah) Salahkah?

 

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

« »