Ketahanan Keluarga & Tantangannya
Oleh : Ustadz Muh. Zaitun Rasmin, Lc., MA.
ketahanan keluarga didefenisikan sebagai: “ketika sebuah keluarga beserta segenap elemen didalamnya dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik”
misalnya bagaimana suami maupun istri menjalankan perannya dalam rumah tangga. Karena pada dasarnya lelaki dan wanita mempunyai karakter yang berbeda. Wanita lebih cenderung mengutamakan perasaan dalam berfikir, sedangkan lelaki lebih mendahulukan logika dalam berpikir.
Baik lelaki (suami) maupun wanita (istri), perlu saling melengkapi satu sama lainnya. Diibaratkan seperti pakaian yang saling menutupi kekurangan masing-masing.
Ketahanan bagi sebuah keluarga adalah jika keluarga tersebut mampu “survive” menghadapi setiap tantangan dan ujian. Adapun ujian dalam ketahanan keluarga bisa bermacam-macam ragamnya.
Terkadang pemicu keretakan rumah tangga berawal dari hilangnya kehangatan komunikasi dan kebersamaan. Komunikasi yang yang baik paling tidak ditandai dengan dua hal:
1. Komunikasi yang didassari dengan kasih sayang,
2. Saling menghargai, bukan saling menjatuhkan atau bahkan mencari-cari kesalahan pasangan
Fitnah yang perlu diwaspadai juga antara lain: emosi yang tidak terkendali, permasalahan anak-anak, keuangan, serta fasilitas keseharian.
Hilangnya penghargaan pada suami juga dapat mengancam ketahanan keluarga. Dalam Islam, posisi suami adalah ‘qawam’. Istri perlu menghargai, dan suami juga harus memantaskan diri.
Termasuk yang perlu dipersiapkan dengan matang adalah persoalan poligami. Ini tidak bisa diabaikan, namun juga jangan serampangan dalam menjalankan. Perlu komunikasi dan edukasi terhadap masing-masing pasangan.
Ancaman yang tidak kalah serius adalah pornografi. Ini ancaman yang perlu diwaspadai, termasuk keluarga para da’i dan aktivis dakwah. Meski usia pernikahannya sudah belasan tahun. (*URH)
Artikel ini sudah pernah tayang di www.Wahdah.or.id
Related Posts
« Halaqah Tarbiyah Sebagai Sarana Hidayah Mengobati Hati (Atsar Ulama) »